 |
| sumber |
Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi ketika menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), di Gedung Serba Guna, Jalan Pancing/Wiliam Iskandar, Medan, Sabtu (3/11/2018). Acara yang dihadiri seribuan santri itu juga dirangkaikan dengan turnamen sepakbola.
"Kepada anak-anakku para santriwan dan santriwati, saya tidak meragukan kemampuan kalian semua. Untuk itu mari berdiri di depan menjaga dan membesarkan, bahkan ikut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini," ajak Edy.
Dikatakan Edy, dahulu para santri begitu menyelesaikan studinya hanya menjadi guru ngaji. Tetapi saat ini telah berubah, banyak para santriwan dan santriwati yang berada di Akmil, Akpol bahkan sudah menjadi dokter dan insinyur.
Menurut Edy, saat ini yang menjadi persoalan adalah apabila hidup tanpa ilmu. Karena tanpa ilmu dunia gelap. "Manusia tanpa ilmu ibarat malam tanpa lampu. Dia akan gelap, "ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pesantren Indonesia (DPW IPI) Sumut, Dedi Masri mengapresiasi kehadiran Gubernur Edy Rahmayadi. “Ini bukti kecintaan Beliau kepada para santri dan pondok pesantren,” katanya.
Dedi Masri menyampaikan, peringatan HSN ini sebagai peringatan dari resolusi jihad yang dilakukan pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari bersama santri untuk ikut berjuang bagi tentara Belanda melalui Belanda Indies Civil Administration (NICA) pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya.
Kegiatan ini ditutup dengan pemukulan gong oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebagai tanda dibukanya turnamen sepakbola yang memperebutkan tropi bergilir “Piala Santri” yang diselenggarakan DPW IPI Sumut bersama DPP IKAPDA. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar