IPI-HUMBAHAS || Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, DR Hasbi mengatakan, dunia pendidikan modern sekarang ini melirik konsep pendidikan di pondok pesantren.
Menurutnya, salah satu faktor penyebabnya adalah karena konsep pendidikan pesantren mampu memadukan keberhasilan akademik dan pembentukan akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah.
“Ini juga yang mendorong kesadaran masyarakat saat ini untuk mencarikan pesantren terbaik bagi putra dan putrinya,” kata Hasbi, saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Workshop Pengelolaan Asrama Dengan Metode Harmonisasi Pendidikan dan Pengasuhan Berbasis Nilai-nilai Akhlak, Makassar Room Hotel Grand Imawan, Jalan Pengayoman, Kota Makassar, Kamis (29/3/2018).
Ia menganggap, keberhasilan tujuan pendidikan tidak diukur dari lamanya pendidik dan peserta didik berinteraksi.
Irfan Abdul Gani selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan, antusiasme kalangan lembaga pendidikan Islam, baik yang berkonsep asrama (boarding school) atau pun reguler, cukup tinggi.
"Ini sebagai pertanda bahwa ada sebuah keinginan serta tekad yang begitu besar untuk melihat pendidikan Islam semakin berkualitas," singkatnya.
Adapun Rustam Hafid, salah seorang pengurus Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI), yang didaulat membacakan kitab suci Alqur’an dan pembacaan doa sebelum penutupan acara seremonial, membuat ruangan hening sejenak lantaran doa mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar itu juga ikut mendoakan kaum Muslimin di Ghouta, Suriah, dan di belahan bumi lainnya. (sumber)
Menurutnya, salah satu faktor penyebabnya adalah karena konsep pendidikan pesantren mampu memadukan keberhasilan akademik dan pembentukan akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah.
“Ini juga yang mendorong kesadaran masyarakat saat ini untuk mencarikan pesantren terbaik bagi putra dan putrinya,” kata Hasbi, saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Workshop Pengelolaan Asrama Dengan Metode Harmonisasi Pendidikan dan Pengasuhan Berbasis Nilai-nilai Akhlak, Makassar Room Hotel Grand Imawan, Jalan Pengayoman, Kota Makassar, Kamis (29/3/2018).
Ia menganggap, keberhasilan tujuan pendidikan tidak diukur dari lamanya pendidik dan peserta didik berinteraksi.
Irfan Abdul Gani selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan, antusiasme kalangan lembaga pendidikan Islam, baik yang berkonsep asrama (boarding school) atau pun reguler, cukup tinggi.
"Ini sebagai pertanda bahwa ada sebuah keinginan serta tekad yang begitu besar untuk melihat pendidikan Islam semakin berkualitas," singkatnya.
Adapun Rustam Hafid, salah seorang pengurus Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI), yang didaulat membacakan kitab suci Alqur’an dan pembacaan doa sebelum penutupan acara seremonial, membuat ruangan hening sejenak lantaran doa mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar itu juga ikut mendoakan kaum Muslimin di Ghouta, Suriah, dan di belahan bumi lainnya. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar