[Video] Kisah Ibn Firnas dan Hezarfen Ahmet Celebi - Ikatan Pesantren Indonesia-Humbahas
[Video] Kisah Ibn Firnas dan  Hezarfen Ahmet Celebi

[Video] Kisah Ibn Firnas dan Hezarfen Ahmet Celebi

Share This
IPI-HUMBAHAS || Abbas bin Firnas merupakan ilmuwan yang kaya akan karya dan penemuan penting. Ia pernah membuat alat pendeteksi waktu, yang ia persembahkan khusus untuk Amir Muhammad bin Abdurrahman. Alat ini diberi nama ‘al-Minqalah’. Benda yang dapat dipakai untuk mengetahui waktu malam dan siang tanpa perlu ada tulisan atau gambar.

Ia juga merupakan orang yang pertama kali menemukan cara pembuatan kaca dari batu, dan disebut-sebut sebagai orang yang pertama kali membuat kristal. Selain menemukan berbagai teknologi penting dalam dunia penerbangan, Ibnu Firnas juga sukses dalam menciptakan sebuah jam air yang berfungsi untuk menentukan waktu dan dikenal dengan sebutan ‘Al-Maqata’.

Tidak hanya itu, dia juga berhasil menciptakan gelas berwarna. Dalam bidang astronomi, Ibnu Firnas pun mampu menciptakan semacam rantai cincin untuk menjelaskan pola gerakan planet dan bintang yang disebut dengan Dzatul Halqi (Astrolabe).

Abbas bin Firnas juga membuat sebuah teater yang dibangun untuk menyajikan pertunjukan edukatif sekaligus hiburan tentang astronomi dan langit malam. Namanya al-Qubah as-Samawiyah (planetarium).

Bidang Penerbangan

Abbas bin Firnas telah melakukan banyak riset dan penelitian. Ia telah mengkaji masa benda ketika dihadapkan dengan udara dan pengaruh tekanan udara terhadap benda di ruang hampa udara. Berbekal dari penguasaan ilmu eksak, matematika, dan kimia, ia terus mengkaji masa benda. Sampai akhirnya ia melakukan eksperimen menerbangkan diri.

Ibnu Firnas memakai semacam sayap burung lengkap dengan bulu-bulunya yang terbuat dari sutra. Yang telah ia hitung mampu menahan berat tubuhnya. Setelah persiapan dirasa cukup, ia mengumumkan bahwa dirinya akan melakukan percobaan terbang. (sumber)



 
Hezarfen Ahmet Celebi (1609-1640)

Dikisahkan bahwa pada Suatu hari di abad 17, sebuah kapal milik Genoa Italia dikaramkan oleh tentara-tentara Turki. Kapten kapal tewas dalam peristiwa tersebut sementara Fransesca, anak Sang kapten sendiri selamat dan menjadi tawanan. Sebagaimana biasanya yang terjadi pada saat itu, sebagai tawanan perang, Fransesca kemudian dijual sebagai budak.

Hezarfen Ahmet Celebi adalah salah seorang pemuda Turki yang tertarik membeli Fransesca. Di kemudian hari, dua insan ini saling jatuh cinta, maka terjadilah kisah cinta antara Tuan dan budak. Hezarfen sendiri adalah pemuda Turki yang saat itu sedang giat melakukan riset untuk menciptakan sayap terbang bersama saudara dan teman-temannya. Konon ia terinspirasi dari Ismail Cevheri, ilmuan Turki yang pernah melakukan uji terbang dari sebuah menara pada abad 10, namun mesih kurangnya pengetahuan tentang aerodinamika sayap, Cevheri terjatuh dan meninggal dunia di tempat. (sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages